- Back to Home »
- Materi Bahasa Indonesia BAB II-Kelas 5
Rabu, 13 Desember 2017
Wawancara Dengan Narasumber
I.
Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta
secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan,
menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara.
II.
Kompetensi Dasar
Berwawancara
sederhana dengan narasumber ( petani, pedagang, nelayan, karyawan dll ) dengan memperhatikan pilihan
kata dan santun berbahasa.
Wawancara
dengan narasumber
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data
atau memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada
narasumber atau otoritas. Narasumber adalah orang yang member (megetahui secara
jelas tentang sebuah informasi) atau sebagai sumber informasi (informan).
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
- bahan informasi,misalnya berkaitan dengan masalah sosial,politik,ekonomi,dll
- bahan opini,misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu masalah.
- bahan ceriat,misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
- bahan biografi,misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis.
Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut:
- wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
- wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu:
- wawancara bebas,yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana pembicara.
- wawancara terpimpin,yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
- wawancara individual,yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan responden tunggal.
- wawancara kelompok,yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
- wawancara konferensi,yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
- wawancara terbuka,yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya.
- wawancara tertutup,yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.
Tahap-tahap wawancara,yaitu:
- menentukan topik wawancara
- menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
- mengetahui identitas narasumber secara umum
- menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
- membuat garis besar atau daftar pertanyaan
- mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
- mempersiapkan alat Bantu untuk mencatat hasil wawancara
Ketika wawancara dengan narasumber,ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan (etika/sopan santun), yaitu sebagai
berikut:
- datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
- bersikap sopan santun,wajar dan ramah
- dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
- bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik wawancara
- hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
- mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya sendiri
- jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
- selesai wawncara ucapkan terima kasih
Contoh wawancara sederhana
Nara Sumber :
Petani
Topik
:
Meningkatkan Mutu Hasil Panen.
Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimanakah hasil panen padi
tahun ini pak ?
2. Apakah hasil panen tersebut dapat
ditingkatkan lagi ?
3. Bagaimana dan langkah-langkah apa
saja yang dapat bapak lakukan untuk meningkatkan hasil panen bapak ?
4. Berapa kali bapak memberikan
pupuk pada tanaman padi bapak ?
5. Dalam 1 tahun berapa kali panen
yang bapak lakukan?
6. Kami sudah merasa cukup atas
informasi yang bapak berikan, kami mengucapkan terima kasih dan semoga panen
bapak sangat memuaskan.
Wawancara :
Siswa : Bagaimanakah
hasil panen padi tahun ini pak ?
Petani : Hasil panen tahun ini cukup
baik.
Siswa : Apakah hasil
panen tersebut dapat ditingkatkan lagi ?
Petani : Bisa, hasil panen bisa
ditingkatka lagi.
Siswa : Bagaimana dan
langkah-langkah apa saja yang dapat bapak lakukan untuk
meningkatkan hasil panen bapak ?
Petani : Untuk meningkatkan hasil
panen dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk yang berkualitas, memberantas
hama, serta pengairan yang cukup.
Siswa : Berapa kali
bapak memberikan pupuk pada tanaman padi bapak ?
Petani :Kalau padi sudah mendapatkan
air yang cukup maka pemberian pupuk dapat dilakukan 2 kali sekali panen.
Siswa : Dalam 1 tahun
berapa kali panen yang bapak lakukan?
Petani :Dalam 1 tahun panen
dapat dilakukan sebanyak 3 kali.
Siswa : Kami sudah
merasa cukup atas informasi yang bapak berikan, kami mengucapkan terima kasih
dan semoga panen bapak sangat memuaskan.
Petani : Iya, sama-sama. Semoga
informasi yang dapat saya berikan bermanfaat untuk kalian semua.
Video Pebelajaran PPKN
VIDEO PEMBELAJARAN PPKN KELAS 5 & 6: VIDEO I VIDEO II VIDEO III VIDEO IV