- Back to Home »
- Obserasi Yuk
Senin, 11 Desember 2017
MINU Waru I Buka Kelas Pembelajaran Enterpreneurship
SIDOARJO-
Menjadi guru berkualitas merupakan tantangan yang semakin sulit saat ini.
Mereka tidak hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga kreatif
memberikan keterampilan pada siswanya supaya setiap siswa selain memiliki
kemampuan pengetahuan umum juga memiliki keterampilan berkarya. Karena itu
guru Madrasah Ibtidaiyah Nadathul Ulama Waru I (MINU Waru I) Sidoarjo
memberikan bimbingan enterpreneurship pada siswa dan wali muridnya.
MINU Waru I merupakan satu dari banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan pembelajaran enterprenuership antara siswa dengan walinya. Pembelajaran enterprenuership ini sudah diterapkan sejak 3 tahun lalu tepatnya. Tujuannya mengembangkan ide-ide kreatif setiap siswa dalam suatu karya kerajinan untuk dijadikan pembelajaran tambahan di kelas.”Bisa diikuti siswa MINU Waru I kelas 1, 2, 3, dan 4.” Ujar guru pembimbing pembelajaran tambahan MINU Waru I bu Latifa,Spd.
MINU Waru I merupakan satu dari banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan pembelajaran enterprenuership antara siswa dengan walinya. Pembelajaran enterprenuership ini sudah diterapkan sejak 3 tahun lalu tepatnya. Tujuannya mengembangkan ide-ide kreatif setiap siswa dalam suatu karya kerajinan untuk dijadikan pembelajaran tambahan di kelas.”Bisa diikuti siswa MINU Waru I kelas 1, 2, 3, dan 4.” Ujar guru pembimbing pembelajaran tambahan MINU Waru I bu Latifa,Spd.
Menurut bu Latifa, pembelajaran enterprneurship ini dilakukan supaya siswa
mendapat bimbingan berkarya dengan barang bekas lalu didaur ulang untuk
dijadikan kerajinan dan wali murid mendapat bimbingan pula dengan tujuan
mendapat skill utnuk mengolah barang yang sudah tidak berguna dijadikan
kerajinan tangan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk dijadikan
pekerjaan sampingan. Sekolah bangga adanya interaksi antara siswa dengan
wali muridnya untuk belajar bersama membentuk kretivitas yang dijadikan
karajinan tangan seperti membuat rumah boneka dari kardus, membuat bross
jilbab dari kain bekas, dan membuat mainan dari botol aqua.
Hasil karya enterpreneurship siswa dan walimuridnya belum pernah dilombakan oleh pihak sekolah melainkan sering mengikuti pameran Jatim Fair setiap setahun sekali adanya. Tambahan pembelajaran enterpreneurship dilakukan setiap hari sabtu antara jam 7 pagi. “Ini juga dilakukan untuk melatih keterampilan siswa sebagai lulusan MINU Waru I yang mempunya skill lebih dibanding dengan MI lainnya,” kata guru pembimbing pembelajaran tambahan MINU Waru I tersebut.
Yunia Rahmawati salah satu murid kelas 4 MINU Waru I menuturkan, kegiatan enterpreneur memberikan dampak positif baginya. “Saya senang adanya pembelajaran tambahan ini karena dapat membuat mainan sendiri dari bahan bekas kemudian didaur ulang, dan bisa belajar bareng bersama Mama membuat kerajinan tangan.”
Hasil karya enterpreneurship siswa dan walimuridnya belum pernah dilombakan oleh pihak sekolah melainkan sering mengikuti pameran Jatim Fair setiap setahun sekali adanya. Tambahan pembelajaran enterpreneurship dilakukan setiap hari sabtu antara jam 7 pagi. “Ini juga dilakukan untuk melatih keterampilan siswa sebagai lulusan MINU Waru I yang mempunya skill lebih dibanding dengan MI lainnya,” kata guru pembimbing pembelajaran tambahan MINU Waru I tersebut.
Yunia Rahmawati salah satu murid kelas 4 MINU Waru I menuturkan, kegiatan enterpreneur memberikan dampak positif baginya. “Saya senang adanya pembelajaran tambahan ini karena dapat membuat mainan sendiri dari bahan bekas kemudian didaur ulang, dan bisa belajar bareng bersama Mama membuat kerajinan tangan.”
Video Pebelajaran PPKN
VIDEO PEMBELAJARAN PPKN KELAS 5 & 6: VIDEO I VIDEO II VIDEO III VIDEO IV