Kamis, 14 Desember 2017



Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa
Puisi adalah karangan yang bentuknya terikat dan bahasanya singkat, tetapi bermakna.
Bentuknya terikat karena di dalam puisi mempunyai aturan-aturan, yaitu:
a) Diikat adanya bait.
b) Diikat adanya larik atau baris tiap bait.
c) Diikat adanya jumlah suku kata tiap larik atau baris.
d) Diikat adanya sajak atau rima, yaitu persamaan bunyi.
e) Diikat adanya irama atau pertentangan bunyi.
Prosa adalah suatu karangan yang bentuknya bebas dan bahasanya terurai. Bentuknya bebas karena tidak ada aturan khusus. Bahasanya terurai artinya kata disesuaikan dengan kalimat sehingga mudah dipahami. Kamu harus tahu, bahwa mengubah puisi menjadi prosa disebut parafrase puisi. Parafrase
bisa disebut mengungkapkan kembali suatu puisi dalam bentuk lain, tetapi tidak mengubah makna puisi. Langkah-langkah saat kamu memparafrasekan puisi adalah sebagai berikut.
a. Membaca puisi tersebut secara cermat.
b. Memerhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
c. Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.
Ayo, perhatikan contoh parafrase berikut ini.
Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat semayup suara adzan
....
Oleh Apip Mustopa
Setelah diparafrase menjadi:
Tuhan Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan
(Dengarkan) Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan
Perhatikan contoh puisi berikut ini!
Ibu
kasihmu sepanjang masa
takkan bisa terganti
dengan harta dunia
hanya kasih sayang
tak terhingga
yang kan kuberi slamanya
terima kasih Ibu ....
Parafrasenya:
Kasih ibu sepanjang masa. Kita tidak dapat mengganti kasih sayangnya
dengan harta atau kekayaan. Kita hanya dapat membalasnya dengan kasih
sayang yang tulus sepanjang hidup kita.
1. Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
2. Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan
penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan
pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis
dalam tanda kurung.
3. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan
tadi) ke dalam bentuk prosa.
Contoh:
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
siang tadi”.
Karya: Taufiq Ismai
lDalam bentuknya yang seperti itu, sulitlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi
bentuk prosa atau memparafrasekannya. Dalam puisi tersebut terdapat bagian-bagian
yang sengaja dihilangkan oleh pengarangnya. Tugas kita sekarang adalah
mengembalikan bagian-bagian yang dihilangkan oleh pengarangnya tersebut. Mari kita
tambah dengan kata-kata dan tanda baca yang sesuai.
Karangan Bunga
(Ada) tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu(,)
Datang ke Salemba
(pada) sore itu(.)
(Mereka berkata sambil menyerahkan sebuah karangan bunga(:)
”Ini dari kami bertiga(,)
Pita hitam pada (sebuah) karangan bunga(.)
Kami serahkan ini(,) sebab kami ikut berduka
bagi kakak (kami) yang ditembak mati
(pada) siang tadi”.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Video Pebelajaran PPKN

VIDEO PEMBELAJARAN PPKN KELAS 5 & 6: VIDEO I VIDEO II VIDEO III VIDEO IV

- Copyright © Karya Anis'a Novita - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -